"every step that i take is another mistake to you"
....
bagaikan ulat
yang menghalangi daun
daun tak dapat meminta ulat
berhenti datang
maupun tak dapatmenahannya memintanya
pergi
aku tidak yakin, si daun TAK DAPAT
jika ia mau, ia bisa untuk terus berfotosintesis
atau menggugurkan daunnya
agar ulat bersamanya
atau agar pergi darinya
karena sebenarnya
tanpa daun, justru ulatlah yang bingung
maka ulat akan pergi karena keinginan daun
....
bagaikan ulat
yang menghalangi daun
daun tak dapat meminta ulat
berhenti datang
maupun tak dapat
pergi
aku tidak yakin, si daun TAK DAPAT
jika ia mau, ia bisa untuk terus berfotosintesis
atau menggugurkan daunnya
agar ulat bersamanya
atau agar pergi darinya
karena sebenarnya
tanpa daun, justru ulatlah yang bingung
maka ulat akan pergi karena keinginan daun
caterpillar with apple |
#eh2, aku punya foto bagus lho :D coba aja tok jadiin pp :O tur mesti ra gelem #urungkan niat.
-pemberitahuan, nek posting iki lebih geje dari yg Anda perkirakan
aku nek nggawe postingki arang le tenanan sudut pandang seko awakku dhewe --" mesti seko sudut pandang wong liyo. padahal jan2e aku ra reti pie wong liyo kuwi memandang masalah kuwi. tur aku ki ngarep wae dheke ki sesuai karo sek tak tulis kae..hahaha dasar, egois
oh iyo, mau siang ono kedadean lucu bianget nang kelasku :)
dadi to, pas kuwi pelajaran fisika, gurunya ngajar matematika ngono. keren to guru ki, multiteaching (?)
nah, gurune maringi soal. "nek sak roti ki 2000, berarti nek nduwe dhuwit 3000, entuk roti piro?" gurune jan2e ngarep nek do njawab "3000/2000 X1 = 1,5 roti"..tapi alangkah disayangkan karena ternyata siswa beliau langsung bengok "SAAATTUUU"..pie wis perasaanmu nek sek tok arepke ra sesuai kenyataan??
setelah gurunya bertanya "kok bisa satu?" "IYA PAKK!!KAN GAK BOLEH BELI ROTI CUMAN 1/2 bagian TOK".jjeeleegeerrr.."jadi?" "JADINYA MBAYAR, DAPAT SATU ROTI, DAPAT KEMBALIAN 1000"
tanpa blum izin sama yang buat, aku pengen nulis ini disini ^^v sesuatu sekali kalau tulisan bagus hanya aku yg menikmati sendiri (?)
NEK IKI TEP GALAU BANGET..YO ORA??! HHAHAHAA
oh y, aku punya sedikit cerita. ini tentang kehidupan si daun. Daun kan selalu berada di atas puncak yang tidak bisa digapai manusia dengan tangannya sendiri. Nah, oleh karena itu, aku sebagai penonton alias manusia disana cuman bisa ngeliat apa yang mereka lakukan. Si daun sangat bahagia bertemu atau sekedar melihat angin dari kejauhan. Sekaligus berharap bahwa daun akan kembali menyapa si daun. Tapi itu semua tidak terjadi. Karena, ternyata angin menemukan yang lain. Dia menemukan si ranting hampir setelah daun yang entah mengapa agak sedikit hendak jatuh. Dan pada saat itu juga, angin mengira bahwa daun telah meninggalkannya. padahal tidak. di siru, angin hanya sekedar sedang mengencangkan dahan yang hampir lepas dari tangkai. Kesempatan ini dipakai ranting untuk mendapatkan angin. alhasil, daun yang malang, harus rela kehilangan angin. dengan rasa jaimnya, maka daun mencoba mencari pengganti angin, sambil berharap dia akan segera melupakan angin. usaha dan usaha. ia bertemu seekor ulat. ulat yang hijau. ulat itu sebenarnya hanya sekedar lewat untuk mencari daun yang enak yang ada di pucuk. si daun menghentikan langkahnya. memamerkan daunnya yang enak. langsung saja si ulat menghampiri si daun tanpa tau maksud dan tujuan si daun. okesip. gak mungkin kan, si daun mau hidup dengan predator berlama-lama. itu bukan jalan yg terbaik. mungkin alangkah lebih baik bila bertemu si bunga atau kupu2 mungkin. aku sebagai penonton kehidupan ini masih sedang mencari mengapa si daun justru sempat bersama ulat dan alasan sudah melupakan si angin yang aneh. dan gampanglah dengan si ulat. ia bisa bersama apel, mangga, dll. :)
I saw this awkward moment when waiting for your coming.
image has taken from google
aku berada pada suatu titik
dimana aku sebagai daun
yang mungkin hampir tiap hari disapa angin
tapi gak tau kenapa
angin itu lalu pergi kemana dan ngapain
daun masih tetap disitu
dan masih kuat bertahan di pohon
untuk sekedar jatuh karena angin lain
daun tak dapat meminta angin
berhenti datang
maupun tak dapat menahannya
pergi
NEK IKI TEP GALAU BANGET..YO ORA??! HHAHAHAA
oh y, aku punya sedikit cerita. ini tentang kehidupan si daun. Daun kan selalu berada di atas puncak yang tidak bisa digapai manusia dengan tangannya sendiri. Nah, oleh karena itu, aku sebagai penonton alias manusia disana cuman bisa ngeliat apa yang mereka lakukan. Si daun sangat bahagia bertemu atau sekedar melihat angin dari kejauhan. Sekaligus berharap bahwa daun akan kembali menyapa si daun. Tapi itu semua tidak terjadi. Karena, ternyata angin menemukan yang lain. Dia menemukan si ranting hampir setelah daun yang entah mengapa agak sedikit hendak jatuh. Dan pada saat itu juga, angin mengira bahwa daun telah meninggalkannya. padahal tidak. di siru, angin hanya sekedar sedang mengencangkan dahan yang hampir lepas dari tangkai. Kesempatan ini dipakai ranting untuk mendapatkan angin. alhasil, daun yang malang, harus rela kehilangan angin. dengan rasa jaimnya, maka daun mencoba mencari pengganti angin, sambil berharap dia akan segera melupakan angin. usaha dan usaha. ia bertemu seekor ulat. ulat yang hijau. ulat itu sebenarnya hanya sekedar lewat untuk mencari daun yang enak yang ada di pucuk. si daun menghentikan langkahnya. memamerkan daunnya yang enak. langsung saja si ulat menghampiri si daun tanpa tau maksud dan tujuan si daun. okesip. gak mungkin kan, si daun mau hidup dengan predator berlama-lama. itu bukan jalan yg terbaik. mungkin alangkah lebih baik bila bertemu si bunga atau kupu2 mungkin. aku sebagai penonton kehidupan ini masih sedang mencari mengapa si daun justru sempat bersama ulat dan alasan sudah melupakan si angin yang aneh. dan gampanglah dengan si ulat. ia bisa bersama apel, mangga, dll. :)
I saw this awkward moment when waiting for your coming.
image has taken from google
bukan karena gak bersyukur.bukan.
cuman mungkin terlalu jenuh di rumah.
knapa?
terlalu sedikit orang di sana
empat orang dalam satu rumah itu kurang?
mereka ada tapi hanya absen saja
setelah itu mereka pergi
perkataanku tak dgubris
sedetik pun
sia2 aku meramaikan tempat ini
berteriak pun, tak ada yang peduli
kau pun juga pasti, takkan mendengarku
cuman mungkin terlalu jenuh di rumah.
knapa?
terlalu sedikit orang di sana
empat orang dalam satu rumah itu kurang?
mereka ada tapi hanya absen saja
setelah itu mereka pergi
perkataanku tak dgubris
sedetik pun
sia2 aku meramaikan tempat ini
berteriak pun, tak ada yang peduli
kau pun juga pasti, takkan mendengarku