Posting Ngedan Part #22
“dimana tempat berlabuhmu?” ditanya begitu, aku tertohok. Kepala yang sebenarnya tidak gatal, kugaruk juga.
“berlabuh bagaimana?”
“ya berlabuh, siapakah orang tempat kau berlabuh yang menerima sampah2mu?”
“apa aku harus memilikinya?”
“tentu”
“apa tempat kita berlabuh itu hanya boleh satu tempat?”
“sepertinya begitu. jangan bilang kau tidak punya”
“oh, spertinya aku punya. tapi aku tidak punya pelabuhan yang tetap”
“kenapa?”
“ya bgini. tapi aku akan lebih memilih TERUS BERLAYAR”
“kenapa?”
“tidak kau lihat, pelabuhanku disana sudah penuh sesak oleh kapal2 lain”
 sejenak berpikir. sebegitunyakah, sehingga aku hanya pantas menjadi kapal??terlalu reotkah aku tuk menjadi sbuah pelabuhan, yang kapal-kapal dapat berlabuh di tempatku?

pangandaran di balik kamera hp

berpikir lagi sejenak. lalu, dimana pelabuhan itu berlabuh??
singkatnya, ternyata kita tak harus ke pelabuhan, kalau hanya untuk sekedar menipi, meregangkan otot-otot.

pangandaran di balik kamera hp

orek2an hapeku part.2 (last)
ya kayak nasib kertas
mau tdk mau kertas harus menerima nasibnya
tercorat coret
atau mungkin mau mempertahankan diri ttp bersih?
Tapi untuk apa?
Kita ibaratkan kertas itu penuh dgn coretan pensil
bisakah kita coret kertas itu dgn tinta coklat?dan slanjutnya merah?dan slanjutlanjutnya hitam?
jawabannya tentu bisa
masalahnya skrng luas tiap kertas itu beda2
ada yg luas yg bisa menampung byk tulisan
ada yg kecil yg hanya muat untuk sdikit tulisan
tp tdk dpungkiri ada juga kertas kecil yg menampung byk tulisan
bgaimana kondisi krtas tsb?
Ya. Ruwet rumit.
Selain itu, ketebalan tiap kertas brbeda
ada yang gampang robek shingga harus dtulis scara halus
ada pula yg tebal seperti kertas buffalo
yg tdk peka akan khalusan penulisan
sudah begini saja?
Tantangan lainnya, ada air yang dpt menetes
dapat merobek kertas dan membasahinya shingga daya tampung krtas sdikit
ada gunting pula!ya gunting
kalau yg ini jarang trjadi. Biasanya memang dsengaja.ada yg lain?debu?mari kita abaikan.cuek itu perlu untuk mengabaikan ttgn sperti itu kan?haha
 --------------------------------------------------------
sekarang ttg tembok.
jangan sebut dia teman
sebutlah dia dgn panggilan sahabat.
Dia yang masih terus disana
mendengarkan tangisanmu dgn tabah
menerima pukulanmu dgn lapang
memperhatikan keluhkesahmu dgn bijaksana
lalu, kmanakah dia saat kau bahagia?
Tidak. Dia tetap disana
kaulah yg pergi meninggalkan dia
dan tembok pasti akan yakin menunggu
bahwa kau akan kembali
tanpa mengharap kau akan memberikan senyummu padanya
begitu kan seorang sahabat?ada disaat kau sedih dan rela ditinggalkan saat kau senang?
Oh bukan? Atau teman itu seperti sabun?obat? Kau butuh dia maka kau akan cari dia. Kau tak butuh dia maka sedetik pun takkan kau ingat dia.
Baginilah, maka aku tak pantas kalian sebut sahabat
aku belum bisa menerima kalian saat kalian sedih dan bersedia dilalaikan saat kalian bahagia
aku blum bisa setabah tembok
belum bisa sekuat tembok
belum bisa sejantan tembok yg tak pernah menangis
 --------------------------------------------------------
aku jadi penengah disini
pencair suasana
antara daun, angin, dan pohonnya
abaikan ttg pohon
mari menelisik ke daunnya
tak peduli pembicaraan ranting
disitu daun bertengger
hendak menanti apa pun tak pasti
hanya ada angin yang lewat
tak sengaja lewat pun
angin bertemu dengan daun
menggerak2an daun tak berirama
lalu angin pergi tanpa daun mengejarnya
disini aku melihat hal yg biasa
sekali lagi aku merasakan angin datang
daun pun bergoyang
menimbulkan suara gemrisik yang membuat kantuk
beberapa saat kmudian
hari terasa panas, angin pun spertinya tak lewat skali pun
akhirnya aku membuat angin2 sendiri
tapi tak sesejuk angin yg tadi
melihat ke arah daun
tak ada perbuatan apa2 yg dilakukan
mungkin stomatanya sedang membuka menutup
tapi aku tak pduli
akhirnya, tiba2 langit mendung
air pun gogrok
membasahi daun yg kehausan
semilir angin datang
kali ini lebih kencang
sepertinya akan badai
aku masuk dari duduk siangku yg mnjadi gemuruh itu
memperhatikan pergerakan daun yg disapa angin
ternyata, td angin pergi mencari hujan demi kehidupan daun
kau pikir tdk ada perjuangan sdikit pun dari daun?
Kalau kupikir ada,
daun berusaha sekuat tenaga tetap berada di tempatnya skrang
menemani angin
menerima kekesalan angin
menanti angin datang
bertahan saat angin membabibuta
itu bagian sulit
selalu ada untuk angin
dan kuharap, saat daun itu menguning tanda tua
angin akan mengantarkan daun,
hingga ke tempat singgah terakhirnya
disini, iri melihatnya
adakah orng yg bisa diajak bercerita? 
---------------------------------------------------------
yang satunya jaim yang satunya naif
sama-sama tidak mau mengakui
bingung menyadarkannya bagaimana
tapi ternyata
di belakang mereka memiliki keinginan yang sama
yang tidak diketahui antara satu dengan yang lain
keinginan agar dia (yang jaim) pengertian pada yang lain (yang naif) dan sebaliknya
emang emang gue bakat jadi bu pos?grrrr
orek2an hapeku part.1
Tak Pernah Mengintip

memperhatikan pergerakan bayangan awan dari balik jendela kamarmu
sudah lama kusimpan suara gaduh itu
tak kau gubris
mengintip pun tak pernah
gelap gempita
gorden putih tak malu2 menampakkan diri
belahan debu tak kau sanggah
maumu apa?

Masih Ingat?

petikan tetesan hujan pertama
telah menenggelamkan lamunanku
padamu yang tak bosan dgn hujan
hujan yang jadi saksi
di ubin merah saat sepatu kami menapak
brjalan seolah tak tau
hujan yang jadi saksi
dalam amarah, hujan yg mendamaikan
hujan yg mencairkan suasana
hujan yg tak bosan digunjingkan orang
hujan yg dtng dipanggil angin demi kehidupan daun
seolah berpura2 lupa atau brpura2 ingat kalau lupa?

Jadikan Aku Payung
cekung, melindungi kepala Anda
dipertemukan dgnmu di saat yg tepat
kau genggam aku lantas kami brjalan brsama
letupan hujan tak kau pedulikan
tak pula kau menengokku
saat ku dterpa angin, kau menggenggamku lbih erat dari sblumnya
saat hari tak hujan kau mengizinkan aku berada di koridor rumahmu
saat hari mendung, maka kau dgn romantisnya membawaku brsamamu
payung itu kah aku?atau itu payungku?
Hei!kembalikan!aku membutuhkannya!!

kaca itu untuk bercermin
cermin itu untuk berkaca
itu cerminmu
kalau cerminku
kaca dan cermin untuk satu tujuan
untuk melihatmu
 
tak pernah menghitung jumlah tetesannya
Posting Ngedan Part #21
Kini aku berada di pemukiman orang. Tak tahu arah tujuan. Saya hanya orang asing disini. Lantas, aku melihat2 sekelilingku saat perjalanan pulang yang mati2an kuhafalkan. Mereka semua berpisah. Tidak ada komunitas yg lebih dari 7orang. Mereka berkelompok sendiri sambil tidak menganggap kelompok2 lain. Aku sangat merasa asing. Bagaimana caranya agar aku bisa berbaur dengan mereka warga2 lama??aku punya ide untuk mencoba bergaul dgn kelompok berjumlah 5orng itu, karena itu kelompok yg paling dkat dgn rumahku. Awalnya aku memang diterima dengan baik. Namun lama kelamaan, aku tidak nyambung dgn mereka. Pembicaraan mereka terlalu masa depan bagiku. Kalau menurut kamus mereka itu yg namanya up to date, tp bagiku itu berita 2 tahun yg akan datang.woww terus mereka tau dari mana y?kjadian aja blum. Tak betah, aku pindah ke kelompok komunitas lain tanpa komunitas sbelumnya menyadari kepergianku. Di komunitas kedua, saya cukup diterima dengan ramah. Mereka tdk memaksaku untuk up to date. Tapi, kok kayaknya aku gak bisa maju nek bersama mereka y?mereka malah seperti menjatuhkanku. Membuatku jadi minder. Kesal karena tak berhasil. Lebih memilih untuk hidup sendiri. Namun, manusia jua. Aku berkenalan dengan seseorang yang juga terasing mungkin. Sehari-hari kami bersama. Namun, apa boleh buat, ternyata aku tak sejalan dengannya. Dia sangat tidak peka dan sombong menurutku. Lalu, aku mulai menjaga jarak lagi. Tetapi, ada juga seseorang yang kasihan kepadaku rupanya. Dia pergi meeninggalkan klompoknya. Lalu mengajakku berkenalan. Aku diajaknya beradaptasi dengan lingkungan pedesaan itu. Dan aku diajarkan untuk tidak egois bersikap. Tidak mncari ttg siapa yg bisa memberi perhatian dan rasa kasihan namun mencari siapa yg butuh rasa perhatian dan kasih sayang. Pertemanan yg panjang kualami bersamanya. Namun, tiba2 aku merasa tdk rela, saat dia bersama orang2 lain. Rasa cemburu itu muncul. Dan hatiku benar2 tdk mau kompromi. Alhasil, aku meninggalkannya. Sepintas dia bingung mengapa aku pergi. Kukatakan saja "kau terlalu sibuk. Aku enggan untuk mendapat rasa kasih sayangmu lagi. Ada yg butuh dan lebih pantas" tuturku "aku tak mau membebanimu. Waktumu bisa habis karena bermain2 bersamaku". Dia bersedih. Kupikir ini tak bertahan lama. Namun, ternyata sebulan benar2 kami sudah tdk berkomunikasi. Dua bulan kmudian, aku smpat menghubunginya. Namun, dia sudah berubah sikap. Menjadi sangat keras saat ada orng yg mengganggu waktu berharganya. Selang beberapa lama, ada juga kukenal seseorang dari suatu komunitas, eh dua komunitas, bahkan tiga. Dia itu seperti penyeimbang. Dia berada di komunitas A sebagai orang yg pendiam, di komunitas B sebagai orng yg ceriwis, di komunitas C sebagai orng yg lembut, dll. Menurut pandanganku, dia orng yg tpat yg bisa berteman denganku. Betul saja, saat aku marah maka dia mjadi lembut. Saat aku ingin bercerita, maka dia akan siap mendengarkan. Tapi, itu tak bertahan lama. Dia sepertinya sdang dilanda masalah. Namun, dia selalu tidak pernah bercerita denganku. Memberikan alasan mengapa tak pernah memberikanku kepercayaan pun tidak. Tak enak mengganggu, maka aku pun pergi. Dan untungnya dia tidak menyadari kepergiannku. Bosen dengan orng di pedesaanku, maka aku pergi merantau ke desa seberang selama semingguan. Disana benar2 menyenangkan. Ingin hati tinggal disana, namun tidak bisa. Disana aku berteman pula dengan seseorang dari komunitas standar (disana juga hidup mengelompok2). Dia ini benar2 baik sekali padaku. Akupun tak menolak kebaikannya. Lalu kami semakin akrab. Namun, seminggu telah usai. Harus kembali lagi ke pemukianku. Ada rasa tak ingin. Namun, beginilah hidup. Tidak berjalan sesuai kehendak kita. Mungkin ada jalan yang lebih baik dari yg kita kehendaki. Mungkin kalau dipikir tak masalah soal jarak. Oke, ada surat yg bisa mengirimkan rindu. Namun, apakah aku harus selalu menulis dan menunggu balasannya seminggu kemudian??bisa2 aku lupa pernah menulis demikian.

Wis jeleh tenan aku. Ra iso nemu wong le iso dadi sahabatku ngono lho. Tur uripku nang pemukian kuwi ra mandeg nang kono. Aku ketemu meneh karo wong anyaran nang pemukian kuwi. Mboh teko seko endi. Tur dheke luwih enom mbangane aku. Nah, reti dhewe to, nek sek luwih enom seko aku ki nduwe sifat childish. Nah, aku mah ra seneng. Nang ngendi2 ditututi. Mah awakedhewe koyo sepur2an. Tur aku ki kelingan karo kata2ne kancaku mbiyen le "nggoleko kanca le mbutuh koe, uduk le mbok mbutuhke". Dadine yo aku njalin pertemanan karo kae. Walau kerep ndobosi kae ben dheke seneng. Sakliyane kuwi ono meneh. Kuwi tetanggaku tur dheke pemalu banget. Tur dheke ki apikaaann bgt. Aku njaluk tulung opo, mesti dheke ki kepengen bgt nulungi aku. Gek2 nek aku njaluk dheke mlumpat gedung njut dheke ngalkoni yo? Hmmm. Tur yo aku ra kepenak nek njaluk tulung terus merga uripku nang pemukiman iki nelangsa. Tur dheke kandha "nek ono opo2 ngomong wae. InsyaAllah tak bantu." kuwi dheke ngomong ngono gur karo aku opo wong akeh yo?gek2 dheke ndelok urip nelangsaku. Oh iyo, aku dadi kelingan sak uwong meneh. Dheke ki invisible seko pikiranku je, dadi lali. Nah, dheke ki seko komunitas golongan agak kiwa (?). Seko omahku lumayan adoh lah, soale omahku ki daerah timur2 ngono, njut dheke ki daerah barat. Nah, aku ki diandhani, eh, nguping ding seko komunitas le senengane ngumpul cerak2 omahku. Tur uduk komunitas le dhisik tak tekoni. Dadi, komunitas e kae lagek ngomongke aku, (wah,eksis tenan aku) jare ono wong le jan2e memperhatikan aku (yo kuwi wong le mau omah e nang barat). Nah jan2e dheke ki pengen bgt dadi kancaku. Tur dheke ki bingung pie carane. Dadine dheke ndelok keseharianku karo kanca2ku. Njut jebule dheke nyimpulke nek aku ra nduwe kanca (?) njut dheke tambah semangat meh dadi kancaku. Njut dheke ciut meneh sakwise reti nek aku mbiyek nduwe kanca tur taktinggal utawa aku ditinggal merga awakdhewe ki ra cocok. Njut dheke mah soyo ngemat2ke uripku. Lagek mengerenkan diri ben iso dadi wong le tak arepke utawa mbutuhke. Mbiyen kapan ngono, dheke wis sukses nyeluk aku. Tur yo aku gur manggut2 wae merga ra reti sopo jenenge. Jahatmen aku. Tur yo pie meneh. Aneh yo, ngopo aku ndadak angel2 nggolek komunitas le cocok karo aku. Kalau ternyata ada orng yg mbela2in untuk menyesuaikan diri padaku. Ini skenarioku. Apa skenariomu??
Posting Ngedan Part #20
wooww, bulan Agustus tidak posting. Hahaha..lanjut sajalah, posting ngedan selanjutnya. Ngedan kali ini karena tulisanne dhawa!!kumpulan cerita di bulan Agustus!yo langsung saja. kini saya tidak sedang posting galau, jadi santai saja.HAHAHAHA

niatnya mau moto kembang api. kurang ke kiri..kurang ke kiri. @klaten

@klaten. lucu ya warna gunung merapinya..eh awannya juga lucu  ya, vertikal #panic

kalau kata bapakku, ni rumah umurnya dah 70-an tahun.
 batu dan kayu jaman dulu tuh kokoh [jempol]

THE SASTROSUMARMO B-) haha

gelap! tapi ini gramophone..

sangking lucunya, sampai kupetik :( .FYI: namanya bunga telekan.
TELEKAN og pie :-&

disuruh moto ini bunga :| hmmmm..

A: coba jawab, 4x3 tuh brapa?
B: 12
A: tuh kan 12..tapi tuh ada yg ditanyain gitu tp malah '4x3 berapa?' 'dua'..
B: lha kok bisa?nemu dmana orng kyk gitu?
A: itu waktu nyetak foto.ada juga, 4x6 tuh satu.
B: hmmm..masalah --'

'kalau pingsan itu matahari merah jambu, jangan sekali2 minta matahari yang berarti kamu minta sun’ (?) #diomongi ngono ki mah bingung dhewe (ngangguk2)

A: kucing apa yang kakinya 3?
B: mmmm apa ya?haduuhh
A:nyerah??
B: yooo..apaan e?
A:kucing yang lagi mau mbelok, tangannya rating
B:wuuuuu
A:ada lagi, ayam apa yg bisa  terbang?
B:waduh,,apaan ya?mmmm nyerah
A: kayaknya smua ayam bisa terbang deh :-?

A:apa yang telinganya lebar, badannya besar,punya belalai, tapi suaranya kecil?
B: Gajah!!
A:ngawur!bukkaaannn
B:hah?apaaan lagiii kalau bukan gajah? --“
A: mau tau jawabannya??
B: he em.apaan?
A: gajah(berbisik)
B: lha iya GAJAH!!!
A: bukan GAJAH!!tapi gajah (berbisik)
B: lha GAAAJJAAHH!!!apa bedanya???!
A: bedalah, tadi kan pertanyaannya punya belalai tapi bersuara kecil. ya gajah(berbisik) lah :O
B: oh iyo. hahhaha gajah (berbisik)

3 Agustus `karena masa depan itu masih blawur`
stress siaga 3
stress awas 1 (dua gambar ini brada pd kertas yg sama)
 saksi: Samantha Rahma Utami
saksi bisu: jaket, pensilku
kertas: dari nyumul (a.k.a samantha)
korban: telah mematikan waktu pelajaran bu mur, pas sig, pak nar, dkk --"
karta: 80% aku, 20%sammy (a.k.a samantha)


27 Juli
aku      : “bu, takut sendirian nih bu. smsan ya”
ibu       : “ha?maksudnya smsan?”
aku      : “jadi, ntar aku sms, terus ibu mbales smsku. dan sebaliknya”
ibu       : “oke” #aku baru tau ibuku gak tau apa itu smsan (haru)#eh

28 Juni
dia       : “mbak, meh meneruskan kuliah nang endi?”
aku      : “mboh ki dek galau. penake opo yo?po farmasi wae yo?”
dia       : “farmasi aja mbak. ntar mbak apotekernya, aku dokternya”
aku      : “ooo” #iki bocah seh polos tenan #panic

25 Agustus
A         : “yo dah besok kita pergi naik mobil”
semua  : “horeee”
A         : “sopo ki le iso nyupir?”
-hening-
A         : “kamu B, bisa to?”
B         : “wah saya gak bisa nyupir. tidak meyakinkan”
A         : “uduk nyupir. aku wis reti kowe ra iso nyupir. didorong wae. iso to we?
B         : “HAAA??”
A         : “sek penting ksananya make mobil.hahahaha”
-hening-

dari mbak tentor GO
~email salah kirim~
ada seorang pasangan suami istri yang telah menikah selama 20 tahun (suwi bgt). Lalu, sang suami ingin sekali liburan ke villa tempat bulan madu pertama mereka. Saat hari H keberangkatan, tiba2 sang istri mendapat tugas penting yang tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu, sang suami sendirian pergi ke tempat bulan madunya dulu itu. Setelah sampai, sungguh tercengannya dia. Tempat itu sudah lebih bagus berkali-kali lipat daripada yang dulu. Lantas, setelah sampai di villa, ia langsung memesan kamar yang pernah dia dan istrinya itu tempati. Langsung saja, ia mengabarkan istrinya via email. Kebetulan, tempat itu sekarang sudah ber-wifi. Sangking semangatnya, ia salah menuliskan alamat email. Pasti saja, emailnya itu malah masuk ke email seorang istri yang suaminya barusan meninggal. Lalu, beberapa menit kemudian, istri yang sedang sedih itu membuka emailnya untuk membalas ucapan bela sungkawa dari teman2nya. Langsung saja ia tersentak membaca email yang berada di paling atas inboxnya tersebut. Setelah membaca, ia jatuh pingsan. Dan selanjutnya, anaknya pun juga ikut membaca. Setelah membaca, ia juga jatuh pingsan. Memangnya apa sih isi email itu?
`Dear   Mama tercinta,
            Ma, papa udah sampai ma. Disini tuh luuaarrr biiiaassaa seekkaallii. Beda bgt sama yg kita impikan dulu, Ma. Ah, mama nyesel deh gak ikut pergi sama papa. Oh iya, sekarang disini canggih banget lho ma!ada wifinya!!jadi papa bisa ngirim2 kabar ke orang rumah. Ma, kalau urusannya udah selesai, mama cepetan kesini ya!ajak anak-anak juga sekalian gak apa2. Papa akan menunggu mama disini. Oh iya ma, kalau kesini jangan lupa bawa sunblock ya ma. ama makek baju yg seksi skalian, soalnya disini panas banget ma!!.udah dulu ya ma..
From    Papa`
-hening-


Kultum taraweh
`kita sebagai manusia itu tidak boleh pantang menyerah bila doa kita belum dikabulkan oleh Allah. Mbok kalian lihat saja, setan yang tidak menurut apa kata perintah Allah saja dikabulkan permintaanya untuk selalu menggoda manusia sampai hari kiamat nanti`
Pas pulang habis taraweh, gelap, sendirian
B         : Berani gak mil pulang sndirian?
Aku     : Berani2!
B         : Ati2 lho ama rumah yang cat warna ijo itu.
Aku     : Memangnya kenapa? #merinding
B         : Ada pohon mangganya!!
Aku     : Ngawur!kuwi pisang yo..
B         : Weh, aku kerep liwat yo. kuwi mangga!
Aku     : yoh.

In TPA~~
Adek3 : abi, aku wudhu duluan ya.
Abinya            : jangan..ntar aja ama abi.
C         : lha knapa e?kan malahane bisa sndiri.
Abinya            : dia kalau wudhu ntar smuanya dbasahi trus celananya ntar dicopot.
C         : woohh, aib :o

A: dek, kamu kok nangis?
B: si C tadi nakalin aku mbak. Hiks..
A: lho C, kamu kok nangis juga?
C: aku udah minta maaf mbak. Tapi kok dia nangis terus. Huaaa
A: lebe ki --

adek1  : Mbak, ada apa to ini?
aku      : Lha ada apa?
adek1  : itu, kok mbak2nya pada datang telat?pada sakit po mbak?
aku      : (tertohok, gue dateng TPA telat muluk). iya mungkin dek, mbak2nya pada sibuk. Kalau aku sih sibuk les dek #alibi [jempol]
adek1  : (percaya) oh, yayaya..

adek2  : mbakk millaaa, tadi aku telat dateng TPA
aku      : oh yayaya, knapa?
adek2  : tadi habis nyari derek.
aku      : buat apaan??!!
adek2  : buat nderek lah mbak!!!
aku      : (gue salah nanya t.t)

adek2  : mbak!!besok aku ada lomba lho!
aku      : lomba apaan?(muka serius)
adek2  : lomba memasukan kelereng dalam ember.
aku      : ha?embernya sberapa?
adek2  : seginiii (mbuat lingkaran paling besar dengan membengkokkan siku keluar dan menghubungkan jari tengah kanan dan kiri)
aku      : woooww gede bgt (mbatin, aku yo iso --“)
adek2  : terus2, aku ikut lomba tarik tambang mbak!
aku      : uwwoohhh (muka kembali serius)
adek2  : ntar aku bakal menang!
aku      : weee, plok2! dapat piala kalau menang?
adek2  : iyyaaa
adek4  : aku punya banyak piala di rumah
adek2  : akuu juggaa punyyaa ratuusaann..
aku      : menang apa aja itu?
adek2  : beli mbak.
aku      : jiiiaaaahhh --"
ini namanya Aya. masa' ada adek yg nangis gara2 dinakalin dia. percaya gak? -.-



menurut Anda, gambar apakah iini? --"




Posting Ngedan Part #19
Aaa, sudah lama sekali gak ng-update blog ini ^^ tapi, bukan berarti aku dah jarang nulis. Sebenarnya aku tetep nulis tapi malu buat ng-publishnya. Padahal awal-awal nulis tu mesti semangat bgt pengen ngpost. Eh, tapi besok2nya saat mau posting ternyata lebih memilih buat disimpen aja. Hmmm, desktopku jadi korban. Okok. Posting edan yang ini sama2 gak pentingnya kayak yang biassanya. Cuman tadi nemu di desktop, terus tambahin dikit, jadi deh.hahaha..tapi disini gak ada klimaksnya, nggantung lagi. Monggo bagi yg berkenan mbaca :D


Awan masih diam tak bergerak. Semakin yakin bahwa memang awan sudah diciptakan menempel pada langit. Tapi beda cerita dengan situasi di bumi pertiwi ini. Tak ada ranting yang tak bergoyang mendengar alunan angin dangdut yang diciptakan dari hembusan angin yang menggetarkan benda-benda yang ditabraknya. Badanku yang semampai ini pun bagai debu yang dipaksa bergulir saat sapu lidi menyapuku. Ya, malam itu, aku pulang dari salah satu tempatku menggalau. Ya, sebut saja itu tempat lesku. Jarak dari sekolah ke tempat les itu tidaklah jauh. Dengan motor berkecepatan sdang mungkin sekitar 1,5 menitan. Kalau aku menempuh jarak itu dengan berjalan kaki. Bukannya sok-sok2an. Bukan. Cuman karena belum diperbolehkan mengendarai motor saja. Begitulah. “Ah, capeknya”. Tapi aku bersyukur, detik ini masih diberi kekuatan dan kesehatan menikmati ini semua. Saat mendongakkan kepala, ternyata awan telah bergerak. Rupanya aku tidak menyadarinya karena terlalu terpana dengan jalan setapak yang kulewati. Hmmm, akankah kau tanya apakah aku sendirian atau tidak?ya, aku sendirian. Ah, sedihnya. Tapi aku bersyukur sendirian tinimbang brsama orng yg membuatku harus sesekali menengokkan kpala dan menyipitkan dahi. Tiba di tempat tujuan pertempuran langkah ini, aku menempatkan posisiku duduk di kursi mengkilat. Entah trbuat dari apa. Tapi jangan menjilatnya. Karena rasanya tdk enak dan dingin, juga kau bisa dilabeling sbgai pnjilat. Tak usah trlalu memikirkan ttg kursi. Toh kursi tak pernah memikirkanmu. Kembali dalam fantasi pnantian busku. Menit2 pertama aku nyaman brada di shelter. Selanjutnya spatuku mlakukan parade ketok2nya. 20menit kmudian aku merasa lapar. “Ah, lama skali, aku jadi lapar”. Mmm, sepertinya bukan krna lama shingga aku mjadi lapar. Aku lapar karena kurang asupan mkanan td siang. Oke. Tapi aku brsyukur itu hanya sakitperut dan tdk disertai pusing dll. 10menit kmudian, bus yang kunanti-nantikan barusaja datang. “Ah, kenapa baru datang”. Tapi aku tetap bersyukur, karena hanya membuatku menunggu 30 menit saja. Itu lebih baik daripada bus itu tidak datang sama sekali. Setelah perjalanan panjang, kembali lagi aku berada dalam sebuah gubuk yang orang-orang menyebutnya shelter. Disini gelap, sehingga aku tak bisa melihat papan bertuliskan ‘ini shelter’. Kembali lagi aku menunggu kedatangan ibu yang menjemputku. Hmm, tidak banyak yang bisa kulakukan selain mengeluh. Ya mengeluh. Aku bersyukur karena aku menghabiskan waktu menungguku hanya dengan mengeluh dan bukan mengumpat. Ha?bersyukur karena mengeluh?kadang aku bingung :| eh, bukan kadang tapi sering. Berasa bersyukurnya cuman nempel di ujung tanduk aja. Beberapa menit dah ngeluh lagi. Fyyuuhhh..ra pener2 we mil (doh). Ada yang bisa memberi saran bagaimana sebaiknyaa bersikap?
bunganya mau nemenin aku galau gak ya?gak ada temen galau lagi nih #eh?



22-25 Juni 2011, rumah bu dukuh :D
bukan rumah biasa
tersimpan sejuta cerita disana
berdindingkan batu bata tempat menyandarkan punggung lelah ini
beralaskan lantai putih tempat mendinginkan jemari kaki lusuh ini
diselimuti tikar sebagai saksi perjalanan malam menembus mimpi
lantainya yang kesat telah kami kotori dengan berbagai barang-barang dapur
halaman belakangnya penuh dengan wajan-wajan kotor dan panci
entah cuaca hujan, mendung, atau panas, tetap saja memasak
tak hanya ahli masak, sempat angkat-angkat pun cukup jadi masalah 
lalu semuanya berbeda, saat kami beranjak keluar
melangkah menuju padang tenda
anginnya mengajak tawur rupanya
tapi api meniadakannya
aih, dengan mantap menatap ke langit
bintang ketombe, pikirku
seperti tak punya malu saja, dia datang bersama kawan-kawannya
menciptakan rasi-rasi bintang yang kutaktahu pasti itu apa
jelas sekali, aih aku akan menyesal bila tak melihatnya
anginnya menyisir kelopak dan dedaunan


#spesial buat anak2 KOPAN -> KOnsum PANum. Terimakassi atas kerjasama dan bakti kita untuk desa Saptosari ^^ saya pribadi minta maaf ya kalau ada yang tidak berkenan di hati :D gomennasai minna.neba-gibuappu \m/ smoga kita smua dapat menarik hikmah di dalamnya wkwkwk KONSUM?!JOSGANDOS
nb: biggggthankss buat Afni Rochmania :*
S.T.E.M :D #3
Masih ingat, terakhir sekelas full pelajaran sampai jam 14.00 tuh hari selasa. Tanggalnya malah lupa. Seharusnya sih hari rabu, tapi saat itu pelajaran pada kosong dan terjadi mati listrik yang memadamkan lampu-lampu sehingga computer jua tidak bisa menyala. Kukira kalian sudah tahu tentang itu. Oke, kalau ngomongin jadwal jadi teringat dengan jadwal IPA3 kita. Pernah nuntut ke Pak R buat ngerubah susunan jadwal yang astaghfirullah parah banget itu. Tapi ternyata sampai sekrang, sampai kita dah kenaikan kelas, tuh jadwal gak dirubah2. Dan kita betah-betahnya hari kamis dengan 4 jam pelajaran fisika dan 3 jam pelajaran kimia. Hahahaha oke, kalau ngomongin tentang acara kelas, mmm. Mungkin bagi sebagian orang masih “masa bodoh” dengan hal itu y? Dan sebagian lain ada yang muluk-muluk mbuat acara kelas agar seimbang dengan kelas lain. Atau ada yang beropini lain? Ya, memang terasa sekali bagi saya. mmm, *tidak bermaksud nyinggung lho* cuman ngrasa kayak kita tuh tidak tau apa alasan kita mengadakan acara kelas ini :O dan apa manfaatnya bila acara kelas itu terselenggarakan. Soalnya, (kalau dari penulis sendiri) serasa euphoria acara kelas tuh cuman berlangung H-1, H, dan H+1 saja. Selebihnya kebanyakan lupa. Gak berbekas sedikit pun :O sukur2 alhamdulillah ada teknologi berupa kamera yang bisa mengingatkan kita “itu lho, pernah gini” wkwkkwk, apakah kalian merasakannya juga?atau ini hanya perasaan aneh si penulis saja?mmm.

oke, baru kemarin sabtu kita sekelas. eh, maksudnya orang tua kita yang sekelas. Hayoo, ada yang telat masuk g?jangan lupa ngambil surat ijin di piketan :D. Hmm, Alhamdulillah, di rapot kita tertera “NAIK KELAS XII” itu dah resmi belum sih?kadang bingung kalau ada yang nanya “kelas berapa?” jawabannya cuman nunggu ibuk njawab (?). Waaaaa, pasti ada yang dah nunggu2 balik ke kelas x ya?atau mungkin ada yang pengen kelas xii nya gak diacak lagi?mmm. Hahaha btw bagaimana pendapat Anda tentang kelas bureng??Aku mau nyeletuk. mmm, ternyata penyesalan itu gak datang diakhir lho. Dulu awal2 aku kelas xi tuh nyesel bgt (dibalang sandal). Tapi, stelah AKHIR kelas xi, aku sedih terharu bahagia bgt. Aih, bersyukur bgt aku sekelas ama mereka. Karena memang benar, teman sekelas tuh mempengaruhi belajar :D karena hal demikian, aku jadi merasa tergenjot belajarnya :D hahaha Dan satu lagi, karena sekelas ama anak-anak olim, jadinya kalau bingung ama suatu mata pelajaran, kita gak usah muluk2 nanya ke guru. mmm, kan biasanya nanya ke temen tuh lebih plooonng gitu. haha bingung mtk?tenang, ada joyo uzay yg siap ditanyai. bingung fisika?muthek dan stemy siap njawab :p. bingung bio?tenang, hunny ama iqbal ada. bingung kimia?ada tipek tuh :p dkk. pokoknya pas ada diklat olim gitu, kelasnya njut jadi berkurang byk bgt --“ ya ampun .hahahha
hah, kenangan tertinggal di STEM:

lisa          : wah, kita dah gak sebangku lagi, lissy (cozy)
muthia  : apalah hapemu tanpa bosokan dariku mut? #baik2 aja mil.
satyo     : waw, teknisi kita >.< apakah iphonemu akan aman?wkkw
rendi     : mmm, dah gak ada yang nanya pr pas awal2 kelas xi :p kecil bersuara keras #ra ngece lho :p
atma      : keramaian atma yang terpendam. dan sudah digali saat hepap#2 stem :D
fania      : akankah masih ramai tanpa azka? :|
redo      : sesuk she edan koyo pas karo STEM ra yo?mmm
ma’ruf  : besok apakah mbalek jadi di bangku terdepan bareng redo?hehe
deasy    : gak ada temen geje seni musik lagi :O masih ngapeli kamarmandi sebelum/sesudah pelajaran musik kah? #baru inget, dah gak ada pelajaran seni :(
runa       : pulsa2 #tetep aja yg diinget cuman pulsanya runa XD. .run, ati2 ama jebakan betmen :|
ella         : gak ada kodok2 di kelas #keroro maksudnya ;p
aninditaps: gak ada ketawa ama suara khasmu lagi nin :O masih suka rewel gak y?wkwkk
cicik        : aaa wakil ketua kita :O apakah dirimu dah aman dari jambul?wkwk
hanani  : cucuku :D udah g ada yg tereak2 “nenek” di kelas :(
zaki        : gak ada yg updet berita ttg politik ki. :O
joyo       : gak ada kembarannya pak saeb yg ngajar matematika pas pel. kosong :(
afanin   : gak bisa liat mbak paskib mbojo ama fanny di kelas(?)
avy         : cucuku :D udah g ada yg manggil “nini” di kelas :( masih ngetem di lobby kah?
fanny    : dah gak sekelas ama kembaranku. masih tidur sebangku ama afanin kah?wkwkkk
iqbal      : masih sering maju ke depan kah? #ups majas pleonasme
ayu         : masih bisa minjem buku catatan kan?:) yah, gak ada temen ke kmar mandi.
fira         : cucuku :) yah, gak ada yg suka mbosok di kelas. mmm
haydar  : tetaplah jadi sie pubdok kelas sejati. gak bisa liat darjo ama stem maem bareng :O
uzi          : anakku :) jgn jadi durhaka (?). gak ada yg manggil “bunda” di kelas. tanya mtk msih bleh?wkwk
azka       : di kelas dah gak bisa liat faniazka :O kalau kangen, mampir gih. nek gak fania ke kelasmu :p
evi          :mmm, trendsetter bersama aninditaps wkkwk. iyakan ‘bebsss’?. dah gak bisa liat epol dolanan upil nang kelas.
aji           : dah gak ada tukang di kelas :O (ada arief ding).
tifa         : dah gak ada MPK (memang pendiam/pemalu di kelas). ayo ngangkring bareng pek:D
adit        : wis ra ndelok jambul ngacung saat ditanya “mana ketua kelasnya?”. mmm dan mesti beberapa detik kemudia teriak “cik, wakilke kelas kono” (?)
rifa’i       : stem dah gak sekelas ama uzay = gak dibully lagi. sudah tentram kah?mmm
lakas      : ke ipa8 ya kas? hmm, wah gak ada yg nyanyi2 galau pelopor boyband kelas STEM lagi. Lakas dan Fira benar2 sudah pisah (kelas).mmmm

Hmmm, kelas baru. tenang2, gak cuman kita yg lagi adaptasi. Pasti hampir semuanya. Atau jangan-jangan di kelas XII ini malah masih ada yg maennya ama sekelas XI-nya. tak mengapa :D pintar2 adaptasi aja ya. uuhh aku gak merasa kehilangan karena kita pisah kelas. Karena STEM selalu di hati <3 dan sudah saya tancap setiap detik bersamanya. BUTEM?APA KABAR? :)
 #senin, adek2 kelas ix dah pada ndaftar Teladan :D ada yang manggil "halo calon kakelku (lagi)" wkwkwk. 
#mungkin ini postku yang terakhir tentang STEM :"D aaaaaa, sudah tidak ada lagi yang bisa dikenang #mah ngopo.

yang diam yang dicemburukan pada (doh)
iri kau dengan angin
setangkai bunga pun ku irikan pada
kau berinya air setetes demi sebaskom
tak lupanya, dibelai pulalah daun menjulurnya
dibingkai pula mahkotanya
duri tajam dari dianya kau acuhkan
terbelalak mata melihatnya kau
putihnya buat malu jadi
senyum selalu kau berikan pada
sebelum kau akhiri tidur malammu
dilanda sesallah aku,
knpa kuberi kau bunga dulu?
cemburulah aku #ngakak HAHHAHAHAA
yang menggetarkan ranting..
Hening
ya kau tahulah, saat itu jarak kami hanya 10 ubin 30x30
bingung ingin memasang mimik wajah apa
bahagia?atau bahkan menangis?
akupun tak inginkan kebenaran kenyataan ini
tapi inilah yang telah terjadi, kau harus tahu
 
memang kadang jujur itu mengerikan
beban bagi mereka yang jarang memikul
kadang jujur itu pun tidak perlu
dan kadang orang-orang tidak butuh kejujuranmu
 
aku tak habis pikir
padatan kata-kata yang telah kukarang dan kuhafalkan
sampai mulut ini berbuih
tak ada satupun yang melekat
saat aku berhadapan denganmu
 
menatap wajah polosmu,
yang belum tahu tentang gelapnya fakta ini
aku tak ingin buatmu jadi wajah yang datar
aku tak ingin buatmu menangis
aku tak ingin buatmu harus capek-capek berkata
“ini tidak mungkin”
 
kadang mencari cahaya tidak perlu dengan melotot
cukup tutuplah matamu, dan ingatlah aku #iki mah mbosok XD
#terinspirasi, tadi siang habis ndekem di perpus :D mbaca buku2 kumpulan puisi apaaa gitu, hohoho #lagi nyari semangat buat kemah (:
Posting Ngedan Part #18
Seharusnya singkat,
Tak perlu basa-basi
Tak perlu berlama-lama alasan tuk bareng 
Langsung to the point saja
Gak usah berbelit kalau endingnya malah miskom
Gak usah muter-muter kalau endingnya di depan mata
Seharusnya singkat,
Gak pakek acara tunggu-tungguan
Padahal startnya barengan
Selangkahmu samadengan dua langkahku, nih
Tunggu aku, aku kan lari!!
Seharusnya singkat,
gitu?
Tapi terkadang yang singkat itu "atos" :D don't like this..
#sunday night :| now i'm not in a good mood and i can't think normally :| you stole my mind!!my brain!!aaaah, return it back!! #bosok bisa kapan saja B-)
Posting Ngedan Part #17
setelah lama penantian. kini dari balik sudut tirai kamar. terlihat jelas tetesan air hujan ini. ah, hujan bulan juni. yang dinanti-nanti sejuta banyak orang. yang akan membuat sejuta orang juga tersenyum menyambutnya. bagi mereka si penanti yang sabar.
Aromanya yang khas sudah tidak asing lagi. langitnya masih biru bening benar. awannya bagai karpet merah bersahaja. butiran airnya lembut jatuh membentuk riak yang senada. saling menutupi kesalahan tempo jatuh yang diperbuat. agar tidak terlihat asing. agar tak mengecewakan si penanti. Alhamdulillah
"jangan tutup pintunya rapat2!!agar hujan dapat datang sesuka hatinya"
masih melanjutkan penantian ..

#pagi hari, di rumah sndirian menikmati, masih sulitnelen dan pusing, panas turun :D.alhamdulillah (ˇˇ)--c<ˇ_ˇ') (emot dari mb shasa :D)
Posting Ngedan Part #16
Habis waktumu untuk mengeluh. Ya, aku masih berbaring di pulau kapuk. Tak jarang tertidur pula. Tanpa ada satupun mimpi yang singgah. Lalu terbangun dan mendapati jam wekerku masih tidak mau bergerak. Sepertinya dengan aku tidurpun, jam weker itu takkan mau bergerak. Tak habis pikir. Melihat telepon genggam yang sudah beralih fungsi jadi jam beralarm. Masih jam 9 malam rupanya. Saat yang lain mulai dengan rasa kantuknya aku sedang perang melawan panas, pusing, dan hidung tersumbat. Ah, aku merasa dirugikan tidak bisa menikmati malam ini. Tapi aku tak salahkan siapa-siapa kecuali pribadi ini. Keledai benar, lebih parah mungkin. Tak sekedar jatuh di lubang yang sama, tapi jatuh terjerembab terguling-guling hingga masuk ke abad yang lain dan menyadari kalau aku melewati pintu kemana sajanya doraemon. Sesekali menatap malu-malu ke boneka nemoku, sepertinya dia sudah tersalurkan panasku, gara-gara sejak tadi kupeluk. Ah, bosan sekali hanya berbaring saja. Tapi, pusing ini tak mau diajak kompromi, batinku. Paksakan kehendak demi mengusir kesepian. Nyalakan komputer pun dilakukan sudah. Hanya sekedar say “hi” inginku. Tapi ternyata tiba-tiba raga ini menolak. Entah sekian banyak orang-orang yang sedang oL dan memasang status-status bahagia. hmm, rupanya mereka sedang berbahagia sekarang. Dan aku?aku takkan mengecewakan mereka. Aku takkan melunturkan senyum emoticon itu. Biarlah hanya aku yang sedang terpuruk disini. Mencoba ikut-ikutan memasang status tersirat “di tengah kondisi sekarang ini, melihat bulan menjadi dua bahkan lebih, berputar2, takkan mengurangi keindahanmu. malah bahkan lebih!!”. kau tau maksudku kan?maksudku itu, aku sedang pusing. Tapi tak dinyana, tak ada yang menggubris. Mungkin mereka sedang tidak berada di depan komputer. Aku sudah tidak sanggup. Akhirnya aku kembali tertidur di pulau kapukku. 
Bangun lagi, melihat jam yang sudah tidak bisa aku percaya. Melihat layar terang, meratapi empat nickuser yang ng-chat aku. Ah, masih ada  rupanya. hahaha. tertawa hambar. Maaf, aku tak bisa membalasnya satu persatu, langsung  saja kumatikan komputerku secara paksa. Cabut kabelnya. Ya, benar. Kembali menatap langit-langit kamar. Menggenggam telepon genggam. Menyusuri ‘menu’. Mengklik ‘message’. Mulai mengetikkan pesan, ‘send’ memilih beberapa nomor orang-orang dari yang mengerti situasiku dan yang jarang berkomunikasi denganku. OK, semua membalas, tapi ada satu dua yang tidak membalas. Hmmm, mayoritas memang mereka tidak tahu tentang sakitku kecuali mereka yg sbelumnya sudah kuceritakan. Dan mereka gak smuanya to the point menanyakan kabar. Paling-paling kalau topik smsnya mengarah tentang kesibukan, nanti aku baru menjawabnya dengan “lagi pusing gak bisa ngapa2in”. Namun, tidak sedikit juga yang tidak bisa dipancing-pancing untuk tau ttg penderitaanku. Tak mengapa. Tak pentinglah. Yah, kesimpulanku adalah mereka tidak akan tahu jika kau belum menjelaskannya. Dan, mereka lebih memilih tau apa yang sedang kamu lakukan tinimbang tau bagaimana keadaanmu sekarang. Menurutku dua-duanya  penting untuk ditanyakan. Agar kita tidak mengganggu mereka bila sedang dalam keadaan tidak enak badan atau sedang sibuk melakukan sesuatu :D be respect!! 
#nb: nih tulisan yang fakta cuman dikit, terutama di kesimpulannya saja teman2 ^^v selebihnya hiperbola belaka hahahaha.
Kadang Sulit Dimengerti
Tak pernah absen kutanya kabarmu hari ini. Atau hanya sekedar say “hi” mungkin. sebenarnya setiap bertanya itu belum tentu karena tidak tahu, bukan? Kadang kuingin menjadi tempat pertamamu bercerita. Tapi sulit mungkin. Setidaknya kalau kau mau bercerita kapan saja, aku akan selalu menerimanya. Apa?kau butuh solusi? bagiku itu mudah. Aku akan selalu memberimu semua solusi-solusi ampuhku. Tapi terkadang aku bingung menulis kata-kata. Agar tidak bermaksud menyakitimu. Padahal hanya menulis “belum tidur?” lalu kau menjawab “kenapa?ngusir?”. Aku tidak bermaksud mengusirmu. Walau mungkin kau tak percaya. Kadang kalau sudah begini, pembicaraan menjadi dingin. Ingin rasanya memecahkan suasana ini. Tapi, aku tidak bisa melakukannya monolog. Karena pasti kau mengacangiku saat semenjak dirimu “mutung”.
“assalamualaykum” tulisku. “waalaykumsalam” jawabnya. selalu saja begitu. termenung sejenak. bingung ingin menulis apa. pasti dia muncul lagi dan berkata “ada apa?” setidaknya dia menganggapku ada dengan membalas chatku.
Kalau kau sedang kesal dan ingin memaki orang, makilah aku. Selama itu membuatmu tersenyum, itu tak mengapa. Walau sebenarnya aku tak bisa melihatmu di sejauh jarak ini. Tak mengapa bagiku belum pernah bertemu denganmu. Aku malah tak bisa membayangkan betapa bekunya nanti bila kau ada di depanku. tertunduk dalam-dalam.
Kau ingat?saat kau memintaku melihat keindahan alam itu. Aku senang, setidaknya aku adalah salah satu orang yang kau inginkan aku melihatnya. berarti kita telah melihat pemandangan yang sama!
Kau ingat?saat kau berjanji dan kau penuhi janjimu itu. Aku senang dengan caramu yang fair itu.
Kau ingat?saat kau mulai bertanya macam-macam. Dan kau paksa aku menjawabnya. Aku senang kau mau peduli denganku, dengan bertanya hal-hal tentangku.
Kau ingat?saat aku menyebutkan nama orang orang lain. Lalu kau terkejut dan tiba-tiba marah padaku. Aku senang caramu cemburu padaku. Setidaknya kau terlihat mempedulikan aku.
Kau ingat?saat kau bilang “kenapa tidak ada yang peduli padaku?”. sebenarnya kau salah sangka. kau benar-benar belum sadar rupanya. Aku disini malu tuk katakannya.
Kau ingat?saat kau tiba-tiba bilang “ada yang berjanji padaku untuk menjagaku”. aku senang, setidaknya ada orang yang membantuku menjagamu. walau mungkin kau hanya tau bahwa hanya dia yang menjagamu.
Kau ingat?saat kau meng-comment statusku. betapa bahagianya aku. namamu kini tak hanya ada dalam benak hatiku. tapi kini tertulis jelas di notif sana!
Yang tidak usah kau ingat. saat kau menjauh dariku. adakah kubuat salah?
Betapa senangnya, yang paling membahagiakan saat kau menuliskan namaku di chat maya itu. Ternyata kau masih mengingat namaku!! :) 
kemarin aku googling, nyari, ada gak ya bintang yang lebih terang dari kamu.
#lupa nengok ke matahari #wedi kobong
#pengen mbuat tokoh nggerus dan mesakke. dah kerasa belum? :-?
Posting Ngedan Part #15

langit biru
biru laut
laut mati
mati tiada
tiada mengerti
mengerti hati
hati retak
retak lumpuh
lumpuh harapan
harapan tinggi
tinggi langit
langit biru
kapan kau akan jujur? kapan aku kan jadi orang pertama yang tau keadaanmu?

“Ara, mari kita pulang” oh, Cheey rupanya. Kupeluk dia. Aku merindukan dirinya yang seperti ini. Bukan berarti aku hanya suka dirinya saat sembuh dan meninggalkan dirinya saat sakit.  Aku tak sekejam peribahasa `Kacang lupa akan kulitnya`. Ah, hari-hariku bersama Cheey ..melelahkan.. Dari kecelakaan setahun yang lalu itu. Menewaskan seorang gadis kecil, sahabatku juga. Sahabat Cheey juga. Sahabat kami. Terperosok ke jurang saat sedang berboncengan  bersama Cheey. Yang satu terantuk batu dan bertemu binatang buas. Yang satu terperosok semakin dalam, masuk ke semak-semak berduri, hinggap dan terjepit di pohon. Aku tau perasaan Cheey. Tapi kematian Tere bukan kesalahan Cheey juga. Cheey benar-benar terpukul. Tak bisa berpikir normal. Masuk RS keluar RS masuk RSJ dan baru sekarang keluar. Tak bisa tinggal diam. Aku harus menemaninya di lingkungan asing itu. Berpura-pura jadi pasien. Tak apalah, selama aku bisa mengetahui keadaannya langsung. 20 Mei lalu, dan sekarang 13 Februari. Benar-benar waktu yang lama untuk menyadarkan dia tentang kematian Tere. Dan untuk menghentikan dia berhenti berpuisi ria di depan pohon keramat yang notabene ada Tere disana. “Ayyoo, Cheey!!” “tapi kita mau kemana?” “memangnya kau mau kemana?” “aku bingung harus mencari Tere dimana. Dia pasti merindukan kita”. 
 muncul dan tenggelam. berpegangan erat agar takkan jatuh.
-end-
terimakasi kepada para pembaca posting ngedan ukk ku :) Posting Ngedan Part 12-15 :D cerita ini hanya fiktif belaka (cetha)..nama dan tanggal adalah tidak sengaja. Bila ada yang sama, jangan geer #plaakk.. sekian. hari ini ukk terakhir di Teladan (amin). pertanda berakhir ngedan ukk ku..tunggu ngedan2 slanjutnya ya :)
-mili

  • Labels

    sejarahnya. .

    hosh..hosh... blog ini dibuat untuk menyelesaikan tugas T.I.K kepada guru T.I.K JHS kami tercinta *huek* pak Wied,, Hua,,karena telah meninggalkan JHS rasanya sedih sekali. Pengen mbalek lagi,, ^^
    So, blog ini ngingetin aku tentang seperdelapan dari kenanganku di JHS,,watattata

    you're

    About Me

    Foto saya
    bismillah :) Hasbunallah Wani'mal Wakil

    Perkembangan Blog..

    Setelah sejarah yang terjadi di bawah ini, blog ini perkembang bukan sebagai sarana informasi lagi :D peace. Tetapi jadi sarana curhat dan wadah emosi. Jika berkenan, silakan dibaca :D tanpa bermaksud sara dan menjatuhkan nama baik :*