tanpa blum izin sama yang buat, aku pengen nulis ini disini ^^v sesuatu sekali kalau tulisan bagus hanya aku yg menikmati sendiri (?)
NEK IKI TEP GALAU BANGET..YO ORA??! HHAHAHAA
oh y, aku punya sedikit cerita. ini tentang kehidupan si daun. Daun kan selalu berada di atas puncak yang tidak bisa digapai manusia dengan tangannya sendiri. Nah, oleh karena itu, aku sebagai penonton alias manusia disana cuman bisa ngeliat apa yang mereka lakukan. Si daun sangat bahagia bertemu atau sekedar melihat angin dari kejauhan. Sekaligus berharap bahwa daun akan kembali menyapa si daun. Tapi itu semua tidak terjadi. Karena, ternyata angin menemukan yang lain. Dia menemukan si ranting hampir setelah daun yang entah mengapa agak sedikit hendak jatuh. Dan pada saat itu juga, angin mengira bahwa daun telah meninggalkannya. padahal tidak. di siru, angin hanya sekedar sedang mengencangkan dahan yang hampir lepas dari tangkai. Kesempatan ini dipakai ranting untuk mendapatkan angin. alhasil, daun yang malang, harus rela kehilangan angin. dengan rasa jaimnya, maka daun mencoba mencari pengganti angin, sambil berharap dia akan segera melupakan angin. usaha dan usaha. ia bertemu seekor ulat. ulat yang hijau. ulat itu sebenarnya hanya sekedar lewat untuk mencari daun yang enak yang ada di pucuk. si daun menghentikan langkahnya. memamerkan daunnya yang enak. langsung saja si ulat menghampiri si daun tanpa tau maksud dan tujuan si daun. okesip. gak mungkin kan, si daun mau hidup dengan predator berlama-lama. itu bukan jalan yg terbaik. mungkin alangkah lebih baik bila bertemu si bunga atau kupu2 mungkin. aku sebagai penonton kehidupan ini masih sedang mencari mengapa si daun justru sempat bersama ulat dan alasan sudah melupakan si angin yang aneh. dan gampanglah dengan si ulat. ia bisa bersama apel, mangga, dll. :)
I saw this awkward moment when waiting for your coming.
image has taken from google
aku berada pada suatu titik
dimana aku sebagai daun
yang mungkin hampir tiap hari disapa angin
tapi gak tau kenapa
angin itu lalu pergi kemana dan ngapain
daun masih tetap disitu
dan masih kuat bertahan di pohon
untuk sekedar jatuh karena angin lain
daun tak dapat meminta angin
berhenti datang
maupun tak dapat menahannya
pergi
NEK IKI TEP GALAU BANGET..YO ORA??! HHAHAHAA
oh y, aku punya sedikit cerita. ini tentang kehidupan si daun. Daun kan selalu berada di atas puncak yang tidak bisa digapai manusia dengan tangannya sendiri. Nah, oleh karena itu, aku sebagai penonton alias manusia disana cuman bisa ngeliat apa yang mereka lakukan. Si daun sangat bahagia bertemu atau sekedar melihat angin dari kejauhan. Sekaligus berharap bahwa daun akan kembali menyapa si daun. Tapi itu semua tidak terjadi. Karena, ternyata angin menemukan yang lain. Dia menemukan si ranting hampir setelah daun yang entah mengapa agak sedikit hendak jatuh. Dan pada saat itu juga, angin mengira bahwa daun telah meninggalkannya. padahal tidak. di siru, angin hanya sekedar sedang mengencangkan dahan yang hampir lepas dari tangkai. Kesempatan ini dipakai ranting untuk mendapatkan angin. alhasil, daun yang malang, harus rela kehilangan angin. dengan rasa jaimnya, maka daun mencoba mencari pengganti angin, sambil berharap dia akan segera melupakan angin. usaha dan usaha. ia bertemu seekor ulat. ulat yang hijau. ulat itu sebenarnya hanya sekedar lewat untuk mencari daun yang enak yang ada di pucuk. si daun menghentikan langkahnya. memamerkan daunnya yang enak. langsung saja si ulat menghampiri si daun tanpa tau maksud dan tujuan si daun. okesip. gak mungkin kan, si daun mau hidup dengan predator berlama-lama. itu bukan jalan yg terbaik. mungkin alangkah lebih baik bila bertemu si bunga atau kupu2 mungkin. aku sebagai penonton kehidupan ini masih sedang mencari mengapa si daun justru sempat bersama ulat dan alasan sudah melupakan si angin yang aneh. dan gampanglah dengan si ulat. ia bisa bersama apel, mangga, dll. :)
I saw this awkward moment when waiting for your coming.
image has taken from google
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
ayo...silahkan berkomentar...