Kini aku berada di pemukiman orang. Tak tahu arah tujuan. Saya hanya orang asing disini. Lantas, aku melihat2 sekelilingku saat perjalanan pulang yang mati2an kuhafalkan. Mereka semua berpisah. Tidak ada komunitas yg lebih dari 7orang. Mereka berkelompok sendiri sambil tidak menganggap kelompok2 lain. Aku sangat merasa asing. Bagaimana caranya agar aku bisa berbaur dengan mereka warga2 lama??aku punya ide untuk mencoba bergaul dgn kelompok berjumlah 5orng itu, karena itu kelompok yg paling dkat dgn rumahku. Awalnya aku memang diterima dengan baik. Namun lama kelamaan, aku tidak nyambung dgn mereka. Pembicaraan mereka terlalu masa depan bagiku. Kalau menurut kamus mereka itu yg namanya up to date, tp bagiku itu berita 2 tahun yg akan datang.woww terus mereka tau dari mana y?kjadian aja blum. Tak betah, aku pindah ke kelompok komunitas lain tanpa komunitas sbelumnya menyadari kepergianku. Di komunitas kedua, saya cukup diterima dengan ramah. Mereka tdk memaksaku untuk up to date. Tapi, kok kayaknya aku gak bisa maju nek bersama mereka y?mereka malah seperti menjatuhkanku. Membuatku jadi minder. Kesal karena tak berhasil. Lebih memilih untuk hidup sendiri. Namun, manusia jua. Aku berkenalan dengan seseorang yang juga terasing mungkin. Sehari-hari kami bersama. Namun, apa boleh buat, ternyata aku tak sejalan dengannya. Dia sangat tidak peka dan sombong menurutku. Lalu, aku mulai menjaga jarak lagi. Tetapi, ada juga seseorang yang kasihan kepadaku rupanya. Dia pergi meeninggalkan klompoknya. Lalu mengajakku berkenalan. Aku diajaknya beradaptasi dengan lingkungan pedesaan itu. Dan aku diajarkan untuk tidak egois bersikap. Tidak mncari ttg siapa yg bisa memberi perhatian dan rasa kasihan namun mencari siapa yg butuh rasa perhatian dan kasih sayang. Pertemanan yg panjang kualami bersamanya. Namun, tiba2 aku merasa tdk rela, saat dia bersama orang2 lain. Rasa cemburu itu muncul. Dan hatiku benar2 tdk mau kompromi. Alhasil, aku meninggalkannya. Sepintas dia bingung mengapa aku pergi. Kukatakan saja "kau terlalu sibuk. Aku enggan untuk mendapat rasa kasih sayangmu lagi. Ada yg butuh dan lebih pantas" tuturku "aku tak mau membebanimu. Waktumu bisa habis karena bermain2 bersamaku". Dia bersedih. Kupikir ini tak bertahan lama. Namun, ternyata sebulan benar2 kami sudah tdk berkomunikasi. Dua bulan kmudian, aku smpat menghubunginya. Namun, dia sudah berubah sikap. Menjadi sangat keras saat ada orng yg mengganggu waktu berharganya. Selang beberapa lama, ada juga kukenal seseorang dari suatu komunitas, eh dua komunitas, bahkan tiga. Dia itu seperti penyeimbang. Dia berada di komunitas A sebagai orang yg pendiam, di komunitas B sebagai orng yg ceriwis, di komunitas C sebagai orng yg lembut, dll. Menurut pandanganku, dia orng yg tpat yg bisa berteman denganku. Betul saja, saat aku marah maka dia mjadi lembut. Saat aku ingin bercerita, maka dia akan siap mendengarkan. Tapi, itu tak bertahan lama. Dia sepertinya sdang dilanda masalah. Namun, dia selalu tidak pernah bercerita denganku. Memberikan alasan mengapa tak pernah memberikanku kepercayaan pun tidak. Tak enak mengganggu, maka aku pun pergi. Dan untungnya dia tidak menyadari kepergiannku. Bosen dengan orng di pedesaanku, maka aku pergi merantau ke desa seberang selama semingguan. Disana benar2 menyenangkan. Ingin hati tinggal disana, namun tidak bisa. Disana aku berteman pula dengan seseorang dari komunitas standar (disana juga hidup mengelompok2). Dia ini benar2 baik sekali padaku. Akupun tak menolak kebaikannya. Lalu kami semakin akrab. Namun, seminggu telah usai. Harus kembali lagi ke pemukianku. Ada rasa tak ingin. Namun, beginilah hidup. Tidak berjalan sesuai kehendak kita. Mungkin ada jalan yang lebih baik dari yg kita kehendaki. Mungkin kalau dipikir tak masalah soal jarak. Oke, ada surat yg bisa mengirimkan rindu. Namun, apakah aku harus selalu menulis dan menunggu balasannya seminggu kemudian??bisa2 aku lupa pernah menulis demikian.
Wis jeleh tenan aku. Ra iso nemu wong le iso dadi sahabatku ngono lho. Tur uripku nang pemukian kuwi ra mandeg nang kono. Aku ketemu meneh karo wong anyaran nang pemukian kuwi. Mboh teko seko endi. Tur dheke luwih enom mbangane aku. Nah, reti dhewe to, nek sek luwih enom seko aku ki nduwe sifat childish. Nah, aku mah ra seneng. Nang ngendi2 ditututi. Mah awakedhewe koyo sepur2an. Tur aku ki kelingan karo kata2ne kancaku mbiyen le "nggoleko kanca le mbutuh koe, uduk le mbok mbutuhke". Dadine yo aku njalin pertemanan karo kae. Walau kerep ndobosi kae ben dheke seneng. Sakliyane kuwi ono meneh. Kuwi tetanggaku tur dheke pemalu banget. Tur dheke ki apikaaann bgt. Aku njaluk tulung opo, mesti dheke ki kepengen bgt nulungi aku. Gek2 nek aku njaluk dheke mlumpat gedung njut dheke ngalkoni yo? Hmmm. Tur yo aku ra kepenak nek njaluk tulung terus merga uripku nang pemukiman iki nelangsa. Tur dheke kandha "nek ono opo2 ngomong wae. InsyaAllah tak bantu." kuwi dheke ngomong ngono gur karo aku opo wong akeh yo?gek2 dheke ndelok urip nelangsaku. Oh iyo, aku dadi kelingan sak uwong meneh. Dheke ki invisible seko pikiranku je, dadi lali. Nah, dheke ki seko komunitas golongan agak kiwa (?). Seko omahku lumayan adoh lah, soale omahku ki daerah timur2 ngono, njut dheke ki daerah barat. Nah, aku ki diandhani, eh, nguping ding seko komunitas le senengane ngumpul cerak2 omahku. Tur uduk komunitas le dhisik tak tekoni. Dadi, komunitas e kae lagek ngomongke aku, (wah,eksis tenan aku) jare ono wong le jan2e memperhatikan aku (yo kuwi wong le mau omah e nang barat). Nah jan2e dheke ki pengen bgt dadi kancaku. Tur dheke ki bingung pie carane. Dadine dheke ndelok keseharianku karo kanca2ku. Njut jebule dheke nyimpulke nek aku ra nduwe kanca (?) njut dheke tambah semangat meh dadi kancaku. Njut dheke ciut meneh sakwise reti nek aku mbiyek nduwe kanca tur taktinggal utawa aku ditinggal merga awakdhewe ki ra cocok. Njut dheke mah soyo ngemat2ke uripku. Lagek mengerenkan diri ben iso dadi wong le tak arepke utawa mbutuhke. Mbiyen kapan ngono, dheke wis sukses nyeluk aku. Tur yo aku gur manggut2 wae merga ra reti sopo jenenge. Jahatmen aku. Tur yo pie meneh. Aneh yo, ngopo aku ndadak angel2 nggolek komunitas le cocok karo aku. Kalau ternyata ada orng yg mbela2in untuk menyesuaikan diri padaku. Ini skenarioku. Apa skenariomu??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-_______________- wetan kulon ojo timur barat,
wah jan ra mbakat dadi wong jowo kowe ki dek XD