Saat melihat layar televisi (banana_cool) yang pasti sudah kupencet tombol ON-nya dan sudah kupastikan itu sudah menyala, ku pijit tombol angka 8 yaitu,,tengterengtereng ... SCpiiipppTV :D
Nah, waktu itu lagi ada acara `minta tolong` gitu :O acaranya tuh, jadi krunya acara `minta tolong` berpura-pura dalam masalah dan meminta tolong kepada orang2. Jika orangnya baik hati, kan pasti di tolongin tuh krunya yg ndobos tadi, njut alhasil dapet duit deh :) trus krunya yo dapet gaji, trus penontonnya jadi tahu, "oh, itu orangnya baik hati. Kapan2 kita minta tolong ama dia y?" huss, yo enggak gitu maksudnya \(yarr\)..
Nah, ini ceritanya, ada seorang mbak2 (karena mbaknya cuman satu, sharusnya ditulis `mbak`-red) yang meminta tolong untuk mengantarkan kue ke rumah tertentu sesuai alamat yg tertulis. Mbak e gak bisa ngater dikarenakan harus menjenguk anaknya yang sakit di luar kota :O. Singkat waktu, mbaknya menemui seseorang bapak dgn kekurangan fisik *maaf*, cacat kakinya. Lalu, setelah ditawarkan, bapak itu menyetujuinya. Dengan kruk dua yg di selipkan di bawah bahunya, ia menaiki sebuah kol kuning. Lalu, beberapa meter kemudian ia menemui seorang anak kecil -anaknya- dan membawanya masuk ke dalam kol. Ternyata, hal itu dikarenakan karena ia tidak bisa membawa kue tadi dengan tangan yg penuh memegang kruk. Tuuuuttt setelah sampai di gang yang dituju, si bapak dan anak naek ojek, dgn kue di tangan si anak. Setelah sampai di depaan rumah, pembantu rumah tersebut berkata "waa, yang punya rumah dah pindah pak". .waaa anyel aku --" menyebalkan sekali (idiot) kan kasihan bapak e lah, wis kesel2, salah alamat meneh, k.e.t.e.r.l.a.l.u.a.n . .tp beberapa detik setelah batinanku "tapi pindahnya deket sini kok pak. Tinggal lurus belok kanan". .hmm, akhirnya bapak dan anak itu, naek ojek lagi dan ke alamat tujuan.. setelah sampai, bapak itu mengantarkan kue dan pulang. Teeett, kru2nya dateng trus ngasih duit ke paknya, trus paknya menolak -tp akhirnya di terima, cikiciuw diterima bosss- dan sedikit di wawancarai
"pak, ini ada sedikit uang untuk bapak. Karena kebaikan bapak"
"lho?saya ngapain?cuman hal sepele saja. cuman mengantar roti mas"
"iy, pak. ini ada rejeki diterima ya pak"
"tidak usah. masih ada yang lebih membuutuhkan dari pada saya" kata bapak itu sambil berjalan pergi dengan kruk dan anaknya.
"lho pak. ini rejeki pak, diterima pak" adegan masnya mengejar bapaknya.
"tapi mass.."
"tidak apa2. ini pak"
"makasih ya mas" seraya duduk dan memeluk anaknya. kecapekan mungkin.woooo
-adegan mewawancara- iki rada' menyedihkan dan mengerikan teman2..nek takut jangan dibaca O.O #berasa cerita horrorr
mas: "pak, tadi gimana ceritanya kok bapak bisa sampai kemari?"
bpk: "tadi saya ke sebuuah rumah, minta tolong agar pemilik tanah disana itu mau meminjami tanahnya guna saya berjualan rotan. trus, setelah saya keluar rumah, tiba2 ada mbak2 yang meminta tolong pada saya. naluri saya berkta, kalau saya tadi ditolong pemilik tanah, tidak ada salahnya saya menolong embak ini. Lalu saya mengatarkan kue ini"
mas: "oo, lalu kalau boleh tau, bagaimana bisa kaki bapak skrang ini jadi cacat seperti ini?
bpk: "ini dah lama banget mas ceritanya. jadi begini, saya saat itu berkerja di perusahan rotan. Trus pada suatu hari, temen kerja saya ada yang menyertarter mobil tapi tidak bisa2. Lalu, saya mncoba menolongnya dgn membuka kap mobilnya. Niat saya sih mau mengencangkan akinya. Tapi..eh, malah dia ngegas mobilnya. Otomatis saya terjungkal ke belakang. Tepat di belakang saya ada pohon yang habis ditebang. Lalu, kaki saya menancap di sana. Terkiwir-kiwir dan akhirnya putus"
mas: "putus bagaimana pak?lepas bgitu?"
bpk: "iy lepas misah bgitu mas. Darahnya keluar banyak sekali, tetapi tidak ada yang menolong. tapi untungnya setelah beberapa menit, ada warga yang menolong"
mas: "lalu dilarikan ke rumah sakit pak?"
bpk: "iy mas. tapi kata dokter harus diamputasi, saya ya gak mau lah. masa' kaki cuman dua trus diamputasi satu. trus saya ke solo mau operasi. tapi sudah terlambat mas. jadilah saya seprti ini"
mas: "lalu apa yg memotivasi bapak tetep bersemangat seperti ini"
bpk: "istri saya mas!istri saya!!" jawab bapak dgn bersemangat.
-mnuju tempat istri dan 2 orang anaknya-
mas: "apa ibu masih menerima dgn kondisi bapak seprti ini?"
ibu: "ya enggak apa2 mas. Saya gak masalah sama fisiknya. Yang penting hatinya baik mas"
jreeenngggg.. begitu klasiknya :"( hikss..keren skali. Mampu menerima segala sesuatu dengan lapang dada, tetap berusaha dengan keterbatasan, dan tetap memanfaatkan segala sesuatu yang dimiliki untuk membantu sesama. sedangkan kita?sudahkah kita?bisakah kita?mampukah kita?
jawabannya pasti IYA. "Kalau kamu mau, pasti bisa nduk" kata bapak -nek iki bapakku, uduk bapak sek mau,lho-
sekiaann..closingnya pake lagunya acaranya itu, mboh opo lali.hayyo, aku le nonton ngantek menusuk hati lho, sapa sing ngakak?ngacuunngg!!
Nah, waktu itu lagi ada acara `minta tolong` gitu :O acaranya tuh, jadi krunya acara `minta tolong` berpura-pura dalam masalah dan meminta tolong kepada orang2. Jika orangnya baik hati, kan pasti di tolongin tuh krunya yg ndobos tadi, njut alhasil dapet duit deh :) trus krunya yo dapet gaji, trus penontonnya jadi tahu, "oh, itu orangnya baik hati. Kapan2 kita minta tolong ama dia y?" huss, yo enggak gitu maksudnya \(yarr\)..
Nah, ini ceritanya, ada seorang mbak2 (karena mbaknya cuman satu, sharusnya ditulis `mbak`-red) yang meminta tolong untuk mengantarkan kue ke rumah tertentu sesuai alamat yg tertulis. Mbak e gak bisa ngater dikarenakan harus menjenguk anaknya yang sakit di luar kota :O. Singkat waktu, mbaknya menemui seseorang bapak dgn kekurangan fisik *maaf*, cacat kakinya. Lalu, setelah ditawarkan, bapak itu menyetujuinya. Dengan kruk dua yg di selipkan di bawah bahunya, ia menaiki sebuah kol kuning. Lalu, beberapa meter kemudian ia menemui seorang anak kecil -anaknya- dan membawanya masuk ke dalam kol. Ternyata, hal itu dikarenakan karena ia tidak bisa membawa kue tadi dengan tangan yg penuh memegang kruk. Tuuuuttt setelah sampai di gang yang dituju, si bapak dan anak naek ojek, dgn kue di tangan si anak. Setelah sampai di depaan rumah, pembantu rumah tersebut berkata "waa, yang punya rumah dah pindah pak". .waaa anyel aku --" menyebalkan sekali (idiot) kan kasihan bapak e lah, wis kesel2, salah alamat meneh, k.e.t.e.r.l.a.l.u.a.n . .tp beberapa detik setelah batinanku "tapi pindahnya deket sini kok pak. Tinggal lurus belok kanan". .hmm, akhirnya bapak dan anak itu, naek ojek lagi dan ke alamat tujuan.. setelah sampai, bapak itu mengantarkan kue dan pulang. Teeett, kru2nya dateng trus ngasih duit ke paknya, trus paknya menolak -tp akhirnya di terima, cikiciuw diterima bosss- dan sedikit di wawancarai
"pak, ini ada sedikit uang untuk bapak. Karena kebaikan bapak"
"lho?saya ngapain?cuman hal sepele saja. cuman mengantar roti mas"
"iy, pak. ini ada rejeki diterima ya pak"
"tidak usah. masih ada yang lebih membuutuhkan dari pada saya" kata bapak itu sambil berjalan pergi dengan kruk dan anaknya.
"lho pak. ini rejeki pak, diterima pak" adegan masnya mengejar bapaknya.
"tapi mass.."
"tidak apa2. ini pak"
"makasih ya mas" seraya duduk dan memeluk anaknya. kecapekan mungkin.woooo
-adegan mewawancara- iki rada' menyedihkan dan mengerikan teman2..nek takut jangan dibaca O.O #berasa cerita horrorr
mas: "pak, tadi gimana ceritanya kok bapak bisa sampai kemari?"
bpk: "tadi saya ke sebuuah rumah, minta tolong agar pemilik tanah disana itu mau meminjami tanahnya guna saya berjualan rotan. trus, setelah saya keluar rumah, tiba2 ada mbak2 yang meminta tolong pada saya. naluri saya berkta, kalau saya tadi ditolong pemilik tanah, tidak ada salahnya saya menolong embak ini. Lalu saya mengatarkan kue ini"
mas: "oo, lalu kalau boleh tau, bagaimana bisa kaki bapak skrang ini jadi cacat seperti ini?
bpk: "ini dah lama banget mas ceritanya. jadi begini, saya saat itu berkerja di perusahan rotan. Trus pada suatu hari, temen kerja saya ada yang menyertarter mobil tapi tidak bisa2. Lalu, saya mncoba menolongnya dgn membuka kap mobilnya. Niat saya sih mau mengencangkan akinya. Tapi..eh, malah dia ngegas mobilnya. Otomatis saya terjungkal ke belakang. Tepat di belakang saya ada pohon yang habis ditebang. Lalu, kaki saya menancap di sana. Terkiwir-kiwir dan akhirnya putus"
mas: "putus bagaimana pak?lepas bgitu?"
bpk: "iy lepas misah bgitu mas. Darahnya keluar banyak sekali, tetapi tidak ada yang menolong. tapi untungnya setelah beberapa menit, ada warga yang menolong"
mas: "lalu dilarikan ke rumah sakit pak?"
bpk: "iy mas. tapi kata dokter harus diamputasi, saya ya gak mau lah. masa' kaki cuman dua trus diamputasi satu. trus saya ke solo mau operasi. tapi sudah terlambat mas. jadilah saya seprti ini"
mas: "lalu apa yg memotivasi bapak tetep bersemangat seperti ini"
bpk: "istri saya mas!istri saya!!" jawab bapak dgn bersemangat.
-mnuju tempat istri dan 2 orang anaknya-
mas: "apa ibu masih menerima dgn kondisi bapak seprti ini?"
ibu: "ya enggak apa2 mas. Saya gak masalah sama fisiknya. Yang penting hatinya baik mas"
jreeenngggg.. begitu klasiknya :"( hikss..keren skali. Mampu menerima segala sesuatu dengan lapang dada, tetap berusaha dengan keterbatasan, dan tetap memanfaatkan segala sesuatu yang dimiliki untuk membantu sesama. sedangkan kita?sudahkah kita?bisakah kita?mampukah kita?
jawabannya pasti IYA. "Kalau kamu mau, pasti bisa nduk" kata bapak -nek iki bapakku, uduk bapak sek mau,lho-
sekiaann..closingnya pake lagunya acaranya itu, mboh opo lali.hayyo, aku le nonton ngantek menusuk hati lho, sapa sing ngakak?ngacuunngg!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mbaca pendahuluan --> ketawa,
mbaca isi --> terharu,
eh lha kok penutupnya --> ketawa lagi
hahaha (^_^)v
padahal isinya 100% acara televisi ==" hahhahhaa