Habis dimintain master laporan dari adik tingkat, jadi inget setahun yang lalu membuat hal yang serupa. Yaitu 'asap cair'.
Nah, jadi itu dari pembakaran sampel yang tinggi selulosa (kalau kelompok kami kemarin pakai serbuk gergaji. Batok kelapa pun bisa digunakan). Pembakarannya pada suhu tinggi. Kalau pada gambar itu sekitar >450C. wowww makanya sampai ada asap-asap putih gitu. Aku aja nyampek panik wkwk. tapi kata mas teknisinya, itu biasa o.o Nah, asap pembakarannya itu didistilasi jadilah berbentuk cair. Asap cair yang ada di gambar itu adalah asap cair grade 3. Masih perlu dilakukan pendiaman 1 malam untuk memisahkan asap cair dan tar-nya. Lalu keesokan harinya dipisahkan dan jadilah asap cair grade 2. Lalu dilakukan distilasi lagi untuk mendapatkan asap cair grade 1 yang berwarna ijo kekuningan. Kalau mau dijadikan bubuk, maka dapat dicampur dengan maltodekstrin pada takaran tertentu lalu di spray drier. Pembubukan ini bertujuan untuk memudahkan kaitannya dalam transportasi sehingga mudah dibawa-bawa. Kayaknya sih gitu wkwk.
Asap cair ini fungsinya untuk memberikan flavour asap pada makanan, sehingga menghindari pembakaran. Karena pembakaran dengan api kayak gitu tuh dapat menghasilkan yg item-item nempel di makanan yang bersifat karsinogenik gitu. o.o
Tapiiii..ntah mengapa saat asap cair ini diaplikasikan pada sosis rebus, flavournya ada rasa pahitnya gitu. Kalau kata dosen, katanya karena asap cair ini kurang meresap ke dalam. Oh ya, mencampurkan asap cair dalam air rebusan harus di bawah ppm yang telah ditentukan ya :'
dan btw lagi ... dari segi mikroorganismenya masih belum kuketahui. Jadi saat dosen menanyakannya, aku tak tau :"""" wkwkk
Posting Komentar
ayo...silahkan berkomentar...