masih berdiri di tempat ini
menatap wajahmu lamat-lamat
memastikan tak ada satu sudut pikirmu
yang absen ku lihat
sesekali aku menundukkan kepala, malu
atau mencoba menengadahkan kepala
benar-benar ku angkat kepalaku ke atas
menatap semburat langit-langit kamar yang fana
agar tak ada satu tetes air mata jatuh kau lihat
memang mungkin aku tak pantas
tak pantas bersanding denganmu
kalau cermin ini telah basah
harapanku pun akan pupus sudah
kalau boleh jujur, ini puisi aneh yang galau --" *ngacir sblum ditutuki penulisnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tak kira tulisanmu.. tiwas