Percuma..
Ini semua percuma..
Percuma saja aku hambur-hamburkan keindahan alam..
di depan wajahmu yang cantik nian..
maaf, maaf aku tak bisa bernjanji, takkan..
aku takut memberimu harapan..
harapan palsu yang tak terealisasikan..
mungkin aku harus menceritakannya..
barang puluhan ribu tak hanya ratusan..
tapi kau takkan mau mendengar..
bahwa ku mencintaimu karena Allah..
kalau guruku berkata..
kita tak hanya bertranslasi kan..
kita pasti berotasi juga..
kalau kata peterpan..
“kau beri rasa, yang berbeda mungkin ku salah mengartikannya”
kalau killing me inside berkata..
“semua yang berlalu telah menjadi kenangan”
kalau dari zigaz..
“ampun aku bila kini yang terkuak hanya pedih” ternyata..
aku tidak akan memaksamu wahai duhai cinta..
kau bebas akan pergi karna ini salahku juga..
tak merawatmu karna aku tak inginkan..
wahai elok nan menawan..
aku malu katakan sayang..
aku malu katakan maaf..
karna kau memilih mendengar kata itu dari orang2 lain sekitar..
ah, bodohnya..
dulu aku merelakan..
dulu aku acuhkan..
si penanti hujan.. |
“Hei SAHABAT!!lihat!!ada kupu-kupu menempel di nisanmu”, kata Cheey tersenyum sambil terisak dalam balik kacamata hitam dengan balutan perban di hampir sekujur tubuhnya. Ah, kecelakaan itu. Cerita lama. Mustahil bagiku untuk mengingatnya. “Kepalaku pusing Cheey, mari kita pulang”, kudorong kursi rodanya dengan gontai. Ah, yang benar saja dia menangisi tanah sambil menyebutkan nama orang. Memang ada yang betah berlama-lama terkubur dalam tanah? tak perlu diungkit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
ayo...silahkan berkomentar...